Sabtu, 19 Juni 2010

Jangan Menunda 'tuk Mengatakan Cinta


Segalanya berawal ketika saya masih berumur 6 th. Ketika saya sedang bermain di halaman rumah saya di California, saya bertemu seorang anak laki-laki. Dia seperti anak laki-laki lainnya yang menggoda saya dan kemudian saya mengejarnya dan memukulnya.

Setelah pertemuan pertama dimana saya memukulnya, kami selalu bertemu dan saling memukul satu sama lain di batas pagar itu. Tapi itu tidaklah lama. Kami selalu bertemu di pagar itu dan kami selalu bersama. Saya menceritakan semua rahasia saya. Dia sangat pendiam… dia hanya mendengarkan apa yang saya katakan. Saya menganggap dia enak diajak bicara dan saya dapat berbicara kepadanya tentang apa saja.

Di sekolah, kami memiliki teman2 -teman berbeda tapi ketika kami pulang ke rumah, kami selalu berbicara tentang apa yg terjadi di sekolah. Suatu hari, saya bercerita kepadanya ttg anak laki2 yg saya sukai tetapi telah menyakiti hati saya…. Dia menghibur saya dan mengatakan segalanya akan beres.

Dia memberikan kata-kata yg mendukung dan membantu saya utk melupakannya. Saya sangat bahagia dan menganggapnya sebagai teman sejati. Tetapi saya tahu bahwa sesungguhnya ada yg lainnya dari dirinya yg saya suka. Saya memikirkannya malam itu dan memutuskan kalau itu adalah rasa persahabatan.

Selama SMA dan semasa kelulusan, kami selalu bersama dan tentu saja saya berpikir bahwa ini adalah persahabatan. Tetapi jauh di lubuk hati, saya tahu bahwa ada sesuatu yg lain. Pada malam kelulusan, meskipun kami memiliki pasangan sendiri2, sesungguhnya saya menginginkan bahwa sayalah yg menjadi pasangannya. Malam itu, setelah semua orang pulang, saya pergi ke rumahnya untuk mengatakannya.

Malam itu adalah kesempatan terbesar yg saya miliki tapi saya hanya duduk di sana dan memandangi bintang bersamanya dan bercakap2 tentang cita2 kami. Saya melihat ke matanya dan mendengarkan ia bercerita ttg impiannya. Bagaimana dia ingin menikah dan sebagainya. Dia bercerita bagaimana dia ingin menjadi orang kaya dan sukses. Yg dapat saya lakukan hanya menceritakan impian saya dan duduk dekat dengan dia.

Saya pulang ke rumah dgn terluka krn saya tidak mengatakan perasaan saya yg sebenarnya. Saya sangat ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintainya tapi saya takut. Saya membiarkan perasaan itu pergi dan berkata kepada diri saya sendiri bahwa suatu hari saya akan mengatakan kepadanya mengenai perasaan saya.

Selama di universitas, saya ingin mengatakan kepadanya tetapi dia selalu bersama2 dengan seseorg. Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan di New York. Saya sangat gembira untuknya, tapi pada saat yg sama saya sangat bersedih menyaksikan kepergiannya. Saya sedih krn saya menyadari ia pergi utk pekerjaan besarnya. Jadi… saya menyimpan perasaan saya utk diri saya sendiri dan melihatnya pergi dgn pesawat.

Saya menangis ketika saya memeluknya krn saya merasa seperti ini adalah saat terakhir. Saya pulang ke rumah malam itu dan menangis. Saya merasa terluka krn saya tidak mengatakan apa yg ada di hati saya.

Saya memperoleh pekerjaan sbg sekretaris dan akhirnya menjadi seorg analis komputer. Saya sangat bangga dgn prestasi saya. Suatu hari saya menerima undangan pernikahan. Undangan itu darinya. Saya bahagia dan sedih pada saat yg bersamaan.

Skr saya tahu kalau saya tak akan pernah bersamanya dan kami hanya bisa menjadi teman. Saya pergi ke pesta pernikahan itu bulan berikutnya. Itu adalah sebuah peristiwa besar. Saya bertemu dgn pengantin wanita dan tentu saja juga dengannya. Sekali lagi saya merasa jatuh cinta. Tapi saya bertahan agar tidak mengacaukan apa yg seharusnya menjadi hari paling bahagia bagi mereka. Saya mencoba bersenang2 malam itu, tapi sangat menyakitkan hati melihat dia begitu bahagia dan saya mencoba untuk bahagia menutupi air mata kesedihan yg ada di hati saya.

Saya meninggalkan New York merasa bahwa saya telah melakukan hal yg tepat. Sebelum saya berangkat… tiba2 dia muncul dan mengucapkan salam perpisahan dan mengatakan betapa ia sangat bahagia bertemu dgn saya. Saya pulang ke rumah dan mencoba melupakan semua yg terjadi di New York.

Kehidupan saya harus terus berjalan. Tahun2 berlalu… kami saling menulis surat dan bercerita mengenai segala hal yg terjadi dan bagaimana dia merindukan utk berbicara dgn saya.

Pada suatu ketika, dia tak pernah lagi membalas surat saya. Saya sangat kuatir mengapa dia tidak membalas surat saya meskipun saya telah menulis 6 surat kepadanya..

Ketika semuanya seolah tiada harapan, tiba2 saya menerima sebuah catatan kecil yg mengatakan : “Temui saya di pagar dimana kita biasa bercakap2″

Saya pergi ke sana dan melihatnya di sana. Saya sangat bahagia melihatnya tetapi dia sedang patah hati dan bersedih. Kami berpelukan sampai kami kesulitan utk bernafas. Kemudian ia menceritakan kepada saya ttg perceraian dan mengapa dia tidak pernah menulis surat kepada saya. Dia menangis sampai dia tak dapat menangis lagi… Akhirnya kami kembali ke rumah dan bercerita dan tertawa ttg apa yg telah saya lakukan mengisi waktu. Akan tetapi, saya tetap tidak dapat mengatakan kepadanya bagaimana perasaan saya yg sesungguhnya kepadanya.

Hari2 berikutnya… dia gembira dan melupakan semua masalah dan perceraiannya. Saya jatuh cinta lagi kepadanya. Ketika tiba saatnya dia kembali ke New York, saya menemuinya dan menangis. Saya benci melihatnya harus pergi. Dia berjanji utk menemui saya setiap kali dia mendapat libur.

Saya tak dapat menunggu saat dia datang shg saya dpt bersamanya. Kami selalu bergembira ketika sedang bersama. Suatu hari dia tidak muncul sebagaimana yg telah dijanjikan. Saya berpikir bahwa mungkin dia sibuk. Hari berganti bulan dan saya melupakannya. Suatu hari saya mendapat sebuah telepon dari New York. Pengacara mengatakan bahwa ia telah meninggal dlm sebuah kecelakaan mobil dlm perjalanan ke airport. Hati saya patah. Saya sangat terkejut akan kejadian ini

Skrg saya tahu… mengapa ia tidak muncul hari itu. Saya menangis semalaman. Air mata kesedihan dan kepedihan. Bertanya2 mengapa hal ini bisa terjadi terhadap seseorg yg begitu baik spt dia ? Saya mengumpulkan barang2 saya dan pergi ke New York utk pembacaan surat wasiatnya. Tentu saja semuanya diberikan kepada keluarganya dan mantan istrinya. Akhirnya saya dapat bertemu dengan mantan istrinya lagi setelah terakhir kali saya bertemu pada pesta pernikahan. Dia menceritakan bagaimana mantan suaminya. Tapi suaminya selalu tampak tidak bahagia. Apapun yg dia kerjakan… tidak bisa membuat suaminya bahagia spt saat pesta pernikahan mereka. Ketika surat wasiat dibacakan, satu2nya yg diberikan kepada saya adalah sebuah diary.

Itu adalah diary kehidupannya. Saya menangis karena itu diberikan kepada saya. Saya tak dapat berpikir… Mengapa ini diberikan kepada saya ?

Saya mengambilnya dan terbang kembali ke California. Ketika saya di pesawat, saya teringat saat2 indah yg kami miliki bersama. Saya mulai membaca diary itu. Diary dimulai ketika hari pertama kami berjumpa. Saya terus membaca sampai saya mulai menangis. Diary itu bercerita bahwa dia jatuh cinta kepada saya di hari ketika saya patah hati.

Tapi dia takut utk mengatakannya kepada saya. Itulah sebabnya mengapa dia begitu diam dan mendengarkan segala perkataan saya. Diary itu menceritakan bagaimana dia ingin mengatakannya kepada saya berkali2, tetapi takut. Diary itu bercerita ketika dia ke New York dan jatuh cinta dgn yg lain. Bagaimana dia begitu bahagia ketika bertemu dan berdansa dengan saya di hari pernikahannya.

Dia berkata bahwa ia membayangkan bahwa itu adalah pernikahan kami. Bagaimana dia selalu tidak bahagia sampai akhirnya harus menceraikan istrinya. Saat2 terindah dalam kehidupannya adalah ketika membaca huruf demi huruf yg saya tulis kepadanya.

Akhirnya diary itu berakhir dengan tulisan, “Hari ini saya akan mengatakan kepadanya kalau saya mencintainya “

Itu adalah hari dimana dia terbunuh. Hari dimana pada akhirnya saya akan mengetahui apa yg sesungguhnya ada dlm hatinya.

*********************************************************

Pesan moral yg ada dari cerita tersebut :

Jika engkau mencintai seseorang,

“JANGAN TUNGGU ESOK HARI UNTUK MENGATAKAN KEPADANYA”

karena esok hari itu… mungkin takkan pernah ada.. ;((

Sabtu, 12 Juni 2010

Penyejuk Hati

Check out this SlideShare Presentation:

"Lepaskan dan kamu akan mendapatkan"

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus.
Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan.

Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut kembali sepatu yang terlepas tadi.

Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepaskan sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Saya yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak, Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah/satunya juga ?"
Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

Note :

Apa yang saya dapatkan dari cerita di atas, adalah memahami filosofi dasar dalam hidup, jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.

Kita kehilangan banyak hal! di sepanjang masa hidup.
Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil bagi kita dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja.
Kadang, kita juga kehilangan banyak hal-hal baik dalam hidup.

Ini semua dapat diartikan : supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita tadi, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu.

Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya.

Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

Satu sepatu hilang.
Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak.
Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan.

Yang perlu kita sadari adalah Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka.
Tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain, yang telah terbuka bagi kita.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu.
Mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.

Kadang ada hal-hal yang tdk ingin kita lepaskan, orang - orang yang tdk ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Memang, kadang ada hal yang menyakitkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, dan pada akhirnya menjadi tidak berarti lagi, dan kamu harus membiarkannya pergi.

Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.
Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !!
Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...

Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".

Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa-apa...
namun Anda telah memahami sesuatu...!

Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.

Kita harus berani melepaskan ketika Tuhan menyentuh hati kita dan berkata kepada kita : "Lepaskan!"

Sabtu, 05 Juni 2010

Filosofi Kupu - Kupu



Belajar dari filosofi kupu - kupu .

"Kupu - kupu yang lucu, kemana engaku terbang, hilir mudik mencari, bunga- bunga yang indah...."
Pasti inget donk dengan lagu sewaktu di taman kanak - kanak......

Tapi ternyata kupu - kupu itu bukan hanya lucu n cantik, tp ia juga menyimpan banyak hikmah dan pelajaran.

Metamorfosis kupu - kupu :
di mulai dari telur ====> berubah menjadi ulat ====> kemudian menjadi kepompong ====> dan akhirnya menjadi seekor kupu - kupu yang cantik.

Segala sesuatunya itu butuh proses n hidup itu adalah perjuangan dan perubahan.

Di mulai dari bawah untuk mencapai puncak, dan untuk mencapai puncak itu di butuhkan perjuangan dan perubahan.


PELAJARAN DARI FILOSOFI SEEKOR KUPU-KUPU


“Suatu hari, pada saat sebuah lubang kecil timbul di suatu lubang kepompong, seorang pria memperhatikan bagaimana seekor kupu-kupu selama berjam-jam berjuang untuk untuk memaksa mengeluarkan badanya melalui lubang tersebut

Akan tetapi proses tersebut berhenti tanpa ada kemajuan lebih lanjut. Tampaknyta sudah sekuat tenaga dan bayi kupu-kupu tidak bisa bergerak lebih jauh lagi.

Hingga aakhirnya lelaki tersebut memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu. diambilnya sebuah gunting untuk membuka kepompong tersebut dan kupu-kupu tersebut akhirnya keluar dengan mudah. Walau dengan tubuh yang lemah, kecil, dan sayap yang mengkerut.

Sang lelaki terus mengamatinya dengan berharap bahwa sutu saat sayapnya akan terbuka, membesar dan berkembang agar bisa menyangga tubuhnya dan menjadi kuat.

Ternyata tidak terjadi apa-apa ....................................!!! dan kupu-kupu tersebut menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan merangkak beserta tubuhnya yang lemah dan sayap mengkerut tidak pernah bisa terbang.

Lelaki baik dan penolong ini tidak mengerti bahwa kepompong yang menjerat maupun perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk dapat lolos melewati lubang kecil, adalah cara ALLAH untuk mendorong cairan tubuh dari kupu-kupu kesayapnya, agar kuat dan siap untuk terbang sewaktu-waktu setelah bebas dari kepompongnya nanti.

Perjuangan mutlak dibutuhkan dalam menjalani hidup kita ini.

Apabila ALLAH membolehkan kita hidup tanpa hambatan, itu hanya kan membuat kita lemah. Tidak pernah se-sukses ini.


Saya memohon diberi kekuatan ....

Dan ALLAH memberikan kesulitan agar membuat saya kuat.

Saya memohon agar menjadi bijaksana…

Dan ALLAH memberi saya masalah untuk diselesaikan.

Saya memohon kekayaan....

Dan ALLAH memberi saya bakat, waktu, kesehatan dan peluang.

Saya memohon keberanian…..

Dan ALLAH memberikan hambatan untuk dilewati.

Saya memohon rasa cinta...

Dan ALLAH memberikan orang-orang bermasalah untuk dibantu.

Saya memohon kelebihan...

Dan ALLAH memberi saya jalan untuk menemukanya.


“saya tidak menerima apapun yang saya minta..

............Akan tetapi saya menerima semua yang saya butuhkan”



Hiduplah dengan keberanian, hadapi semua hambatan dan tunjukkan bahwa kau mampu mengatasinya.

usahakanlah sekuat tenaga untuk “menemukan” bakatmu, luangkan waktu belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilanmu, jaga kesehatanmu, gunakan waktumu hanya untuk kegiatan yang berkaitan dengan misimu, banyak-banyaklah berdoa agar ditunjukkan jalan yang benar dalam menemukan peluang, perluas jaringanmu dan jangan bosan-bosannya berusaha.